Kamis, 09 April 2009

Declarative Programming Paradigms

Pemrograman berorientasi objek telah menaklukkan dunia dan metodologi yang digunakan untuk sebagian besar program yang dikembangkan hari ini. Ini adalah fakta meskipun digunakan bahasa berorientasi objek seperti C + + fitur paling tidak dianggap penting dalam menerangkan pemrograman seperti yang jelas dan sederhana semantik, manajemen memori otomatis, dan seterusnya. Harus jelas bahwa pendekatan berorientasi objek berisi intuitevely adalah sesuatu yang menarik bagi manusia. Dengan demikian upaya-upaya yang telah dibuat untuk menyertakan fitur berorientasi objek ke dalam menerangkan dan beberapa bahasa pemrograman seperti Prolog dan Haskell ada berorientasi objek ekstensi.

Beberapa paradigma yang ada menyatakan pemrograman termasuk pemrograman definitional. Secara khusus, kita akan fokus pada kontrol dan juga mencoba untuk mengidentifikasi beberapa karakteristik yang kami merasa perlu untuk memasukkan dalam generasi definitional bahasa pemrograman untuk mendapatkan kesuksesan.

Declarative Programming Languages
Kebanyakan berasal dari bahasa pemrograman buatan bekerja di intelijen dan otomatis theorema membuktikan, tempat yang perlu untuk tingkat yang lebih tinggi dari abstak dan semantik yang jelas model program-program yang jelas.

Dasar properti yang menyatakan bahwa bahasa pemrograman adalah sebuah program adalah sebuah teori dalam beberapa sesuai logika. Properti ini segera memberikan makna yang tepat untuk program yang ditulis dalam bahasa. Dari pemrogram titik dari dasar adalah bahwa pemrograman diangkat ke tingkat yang lebih tinggi dari abstak. Pada saat ini lebih tinggi dari yang abstak pemrogram dapat berkonsentrasi pada menyatakan apa yang akan computed, belum tentu apa yang akan computed. Dalam Kowalski dari istilah dimana algoritma = logika + kontrol, maka programmer memberikan logika tetapi belum tentu kontrol.

Pemrograman dapat dipahami di dalam lemah dan rasa yang kuat. Menerangkan pemrograman di rasa kuat maka berarti programmer hanya memiliki pasokan ke logika dari algoritma dan kontrol semua informasi yang diberikan secara otomatis oleh sistem. Menerangkan pemrograman yang lemah rasa berarti programmer selain dari logika dari sebuah program juga harus memberikan kontrol informasi untuk menghasilkan program yang efisien.

Tidak ada komentar: